Selasa, 11 Agustus 2009

Mbah Surip


Nama aslinya Mbah Surip sebenarnya Urip Ariyanto yang lahir di Mojokerto Jawa Timur 1949. Dia sempat menikah dan punya empat orang anak plus empat cucu. Tapi sayang pernikahannya gagal dan akhirnya bercerai, sampai akhir hidupnya dengan status duda.

Meski penampilannya nyeleneh sekaligus nyentrik, rastaman satu ini termasuk orang yang peduli sama pendidikan. Mbah Surip senang banget sekolah, ijazah SD, SMP, ST, SMEA, STM, Drs. sampe insinyur dan bahkan gelar MBA dia capai berkat semangatnya buat belajar. Enggak nyangka yaa, seniman kayak Mbah Surip getol banget nimba ilmu.

Sebelum nyanyi, dulunya dia pernah kerja di perusahaan pengeboran minyak tambang berlian, emas, dan lain-lain. Dia sempat kerja di luar negeri kayak Kanada, Texas, Yordania dan California Amrik. Tapi nasibnya kurang hoki, maka Mbah Surip pergi ke Jakarta. Di Jakarta, ia rajin banget nongkrong di beberapa komunitas seni kayak komunitas teaternya Teguh Karya, Aquila, gelanggang Bulungan, Taman Ismail Marzuki (TIM), dan tempat lain.

Perjuangan Mbah Surip ternyata ada hasilnya juga, berkesempatan untuk rekaman dan sukses sampai akhir hayatnya. Di dunia musik yang dijalankan beberapa album sudah direkam dimulai dari tahun 1997 diantaranya, Ijo Royo-royo (1997), Indonesia I (1998), Reformasi (1998), Tak Gendong (2003) dan Barang Baru (2004).

Untuk lagu "Tak Gendong" rupanya sudah diciptakan sama Mbah Surip pada tahun 1983 sewaktu kerja di Amrik. Baginya lagu ini punya arti yang dalam banget, yaitu belajar salah. Yang digendong ya siapa saja, entah baik, galak, nakal, atau jahat. Seperti bus, nggak peduli penumpangnya, entah itu copet, gelandangan, pekerja, ya siapa saja. Sebab, menggendong itu belajar salah.

Mbah Surip mau kasih pesan perdamaian lewat aliran Reggae yang diusungnya. "Reggae itu kan musik perdamaian, jadi damai terus," kata si Mbah Gimbal ini. I Love You Full Mbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar